fbpx

BATAM – Pimpinan Badan Amil Zakat (Baznas) RI, Achmad Sudrajad, L.S, M.A membuka bimbingan teknis pelaporan zakat secara virtual dari Jakarta yang digelar di Hotel Golden View, Batam, Kamis (14/7/2022).

Setelah Achmad Sudrajad menyampaikan sambutan dan membuka kegiatan Bimbingan Teknis yang berlangsung dua hari, Wakil Ketua III Baznas Kepulauan Riau Nanang Rohendi, S.Pdi langsung menyampaikan kata sambutan. Menurut Nanang Rohendi, kegiatan Digitalisasi Pelaporan Zakat ini dilaksanakan untuk 7 Baznas Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memaksimalkan proses penginputan data secara nasional melalui sistem manajemen informasi Baznas,” kata Nanang Rohendi.

Pelatihan dan bimbangan teknis dengan materi digitalisasi pelaporan zakat ini disampaikan oleh Achmad Setyo Adi Nugroho beserta team Baznas dari Jakarta.

Sementara itu, Ketua 2 Baznas Provinsi Kepri Dr. Pauzi yang ditemui di sela-sela meninjau kegiatan pelatihan berharap dengan digitalisasi pelaporan zakat ini agar bisa mempermudah proses pelaporan menjadi terpusat.

Menurut Dr Fauzi, Ketua bidang pendistrubusian dan pendayagunaan Baznas Provinsi Kepri,
pelatihan sistem keuangan Baznas ini untuk mendorong agar semua Baznas menerapkan sistem digital baik Basnaz Provinsi maupun Baznas Kabupaten dan Kota se Provinsi Kepri.

“ini salah satu bentuk transparansi pengurus Baznas dalam mengelola dan menyalurkan zakat yang dihimpun sesuai dengan standar Bank Indonesia dan Komite Nasional Keuangan Syariah. Saat ini Baznas menerapkan Sistem Informasi Manajemen Baznas (Simba) dalam mengelola keuangan yang dipercayakan pada amil zakat.

Dua dari fokus yang dipelajari dalam bimtek ini, sambung Pauzi yakni melakukan pembukuan data perbulan dan data tahun 2020 serta tahun 2021.

Diterangkan Pauzi lebih jauh, sosialisasi dan pelatihan serta bimbingan teknis ini digelar untuk mengikuti kebijakan regulasi yang baru yakni Peraturan Basnaz nomor 4 tahun 2018.

“Tahun 2022 ini kita berupaya meng-update menggunakan sistem baru yang diberlakukan. Tujuannya agar lebih banyak data yang kita tangkap dan data itu akan digunakan untuk membuat profiling Baznas kabupaten dan kota.